The Synthesis Of Natural Product
The Synthesis Of Epotilon
Umumnya reaksi kimia dapat digolongkan ke dalam 4
golongan yaitu, reaksi sintesis, metatesis, penetralan atau reaksi asam-basa,
dan reaksi penggabungan dan reaksi penguraian. Reaksi yang termasuk reaksi
metatesis yaitu, reaksi kompleksometri dan pengendapan. Reaksi penetralan
adalah reaksi penetralan larutan asam kuat dan basa kuat yang dicampurkan dan
menghasilkan produk reaksi berupa garam dalam air. Reaksi kompleksometri adalah
reaksi ion logam, yaitu kation dengan anion atau molekul netral yang terdiri
dari atom pusat dan sejumlah ligan.
STRATEGI SINTESIS EPOTILON DARI
K. C. NICOLAOU
Kelompok
Nicolaou mensintesis epotilon dari fragmen utama 32, 33 dan 34 (Gambar 11)
melalui reaksi aldol, esterifikasi dan reaksi Wittig atau metatesis-olefin
menjadi makrolida [12,23].
Tampak
bahwa strategi di atas mirip dengan strategi Danishefsky yang juga lebih
singkat dan konvergen. Strategi Nicolaou, dkk juga mempunyai urutan reaksi
pembentukan lingkar A, B dan C. Variasi komponen hanya sedikit dan sintesisnya
didasarkan pada metodenya sendiri [12,23,24]. Pusat kiral pada atom C15 dalam
fragmen tiazol 32 dibuat melalui addisi stereoselektif dari allilboran kiral terhadap
aldehid 9, yang secara konsepsional mirip dengan strategi Danishefsky. Begitupun
juga pusat stereo pada atom C3 dalam etilketon 34 [12]. Gugus α-metil pada atom
C8 dalam fragmen aldehid 33 dibangun melalui suatu alkilasi diastereoselektif
dengan hidrazon-SAMP 36 (Enders) atau bornansultam 38 (Oppolzer) (Gambar 12)
[1].
Pada
sintesis total pertama untuk epotilon A oleh Nicolaou, dkk. pertamatama fragmen
33 dan 34 dihubungkan melalui reaksi aldol (B dalam Gambar 11). Asam 34 yang
enolatnya direaksikan pada –78 °C dengan aldehida 33 menghasilkan produk aldol
campuran diastereomer (6R,7S) 42 dan (6S,7R) 43 dengan perbandingan 3:2 (Gambar
13). Isomer 42 yang diinginkan diperoleh dengan memisahkan kedua produk.,
kemudian diesterifikasi dengan fragmen tiazol 35 membentuk senyawa 44. Reaksi
metatesis (A) dengan katalisator Grubbs 21 memberikan senyawa 45 sebagai
campuran Z dan E dengan perbandingan 2:1. Deproteksi isomer Zepothilon C (3)
dan epoksidasi menghasilkan epotilon A (1) dan memperlihatkan rendemen dan
selektifitas yang tinggi dengan menggunakan metil-(trifluorometil)- dioksiran
sebagai reagen epoksidasi [12]. Nicolaou, dkk telah mengembangkan sintesis
epotilon A (1) dan C (3) dalam fasa padat [9], dan berhasil mensintesis banyak
turunan epotilon dengan tahapan yang lebih singkat, yang telah diuji aktivitas
biologinya. Susunan fragmen tampak didasarkan pada pembawa ikatan aldehida 46
(Gambar 14), dan bereaksi dengan etilketon 34 melalui reaksi aldol membentuk
produk 48, yang berada dalam suatu campuran 1:1 dari konfigurasi (6R,7S) dan
(6S,7R).
Setelah
esterifikasi dengan fragmen tiazol 35 senyawa makrosiklik terbentuk melalui
olefin-metatesis dengan katalisator 21 dan pembawa resin terlepas. Pada tahapan
ini memberikan campuran empat diastereoisomer yang dapat dipisahkan secara
kromatografi setelah gugus TBS terlepas dari epotilon C (3) padat, karena
reaksi aldol dan metatesis berlangsung tidak selektif [23]. Sintesis epotilon
dengan perantaraan makrolaktonisasi dibangun pertama-tama fragmen 49 dan 50a
atau 50b melalui reaksi Wittig (A dalam Gambar 11). Dalam seri epotilon dengan
aldehid 50a diperoleh Z-olefin 51a dengan selektivitas yang baik [24],
sedangkan reaksi garam fosfonium 49 dengan keton 50b dalam sintesis epotilon B
memberikan hasil yang tidak selektif padat [23]. Setelah desililasi dan
oksidasi diperoleh aldehid 51a atau 51b, yang dengan etil keton 34 memberikan
produk aldol campuran 1:1 dari (6R,7S) dan (6S,7R). Produk dengan konfigurasi
(6R,7S) dipisahkan dan diubah melalui manipulasi proteksi gugus pada asam 26a
atau 26b. Epotilon A (1) atau epotilon B (2) akhirnya diperoleh setelah
makrolaktonisasi, deproteksi dan epoksidasi padat (Gambar 15) [23,24,25].
Nicolaou, dkk.
Telah
melakukan perbaikan sintesis epotilon B (2), karena kedua strategi yang telah
dilakukan sebelumnya berlangsung tidak selektif. Trisubstituen dari ikatan
rangkap dua C12-C13 diperoleh melalui penambahan ylida 54 terhadap aldehida 53
(Gambar 16). Aldehida 52b diperoleh melalui suatu alkilasi Enders, namun masih
ada delapan tahapan lebih lanjut. Kalesse, 1997 mempublikasikan modifikasi etil
keton 58 sebagai pengganti asam keto 34 dalam reaksi aldol, sehingga isomer
(6R,7S) 59 yang diinginkan tebentuk dengan selektifitas 3:1 [26]. Setelah
dilakukan proteksi gugus dan oksidasi atom C1, akhirnya terbentuk asam seko
26b, sebagaimana telah digambarkan pada pembentukan epotilon B (2) sebelumnya
[25]. Jadi, modifikasi sintesis epotilon B (2) berkaitan dengan sintesis
aldehid 52b. Untuk reaksi Wittig dengan aldehid 53 digunakan senyawa ylida, yang
memberikan gugus α-metil pada aldehida 52b [27].
Sumber:
Muharram. 2009. Strategi Sintesis Total Senyawa
Epotilon: Suatu Senyawa Aktif Baru Yang Potensial Sebagai Anti-Kanker. Jurnal
Chemica Vol 10 (2).
saya ingin bertanya apa pentingnya mempelajari sintesis natural products ini?
BalasHapuspentingnya mempelajari sintesis natural product ini adalah dengan mempelajari sintesis kita dapat membuat senyawa bahan alam yang memiliki manfaat dengan banyak tanpa perlu takut akan menyebabkan kerusakan lingkungan akibat eksploitasi besar-besaran dari bahan alam dimana senyawa yang efektif atau berkhasiat dalam bahan alam itu hanya apabila sudah diesktrak dan diisolasi berjumlah sangat sedikit
Hapuspentingnya mempelajari sintesis natural product ini adalah dengan mempelajari sintesis kita dapat membuat senyawa bahan alam yang memiliki manfaat dengan banyak tanpa perlu takut akan menyebabkan kerusakan lingkungan akibat eksploitasi besar-besaran dari bahan alam dimana senyawa yang efektif atau berkhasiat dalam bahan alam itu hanya apabila sudah diesktrak dan diisolasi berjumlah sangat sedikit
Hapusapakah STRATEGI SINTESIS EPOTILON hanya DARI K. C. NICOLAOU saja?? atau ada strategi eepotilon yang lain??
BalasHapusterimakasih
Publikasi pertama sintetis epotilon total oleh Danishefsky dan kawan-kawan, diikuti oleh Nicolou dan kawan-kawan, dan Shinzer dan kawan-kawan. Meskipun masing-masing kelompok mempunyai strategi tersendiri, ketiga kelompok tersebut menggunakan reaksi-reaksi olefin-metatesis, makrolaktonisasi, dan aldol sebagai reaksi-reaksi penyambung.
HapusMengapa epotilon sintesis apa kegunaannya?
BalasHapusEpotilon disintesis karena memiliki aktivitas yang kuat pada kanker jadi epotilon ini mampu menjadi senyawa antikanker karena merupakan turunan dari senyawa lakton
HapusBerapa yield (%) yang dihasilkan pada sintesis senyawa epotilon?
BalasHapusYield yang dihasilkan pada sintesis ini yaitu sebesar 90%
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusApa fungsi dari senyawa epotilon itu ? Tolong jelaskan..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusEpotilon berfungsi sebagai zat anti kanker.
Hapusapakah ada senyawa lain yang memiliki fungsi yang sama dengan senyawa yang anda contohkan ?
BalasHapusAda, dan saya rasa sepertinya banyak. Sebagai salah satu contoh senyawa yang memiliki fungsi sebagai antikanker yaitu kurkumin
Hapussintesis epitilon ini hasilnya sudah diproduksi secara komersial atau belum ?
BalasHapusMohon maaf, untuk pertanyaan anda, saya blum mencari tahu tentang produksi sintesis ini sehingga saya blum mengetahui apakah hasil dari sintesisnya sudah diproduksi secara komersial atau blum
Hapuspendekatan apa yang digunakan untuk sintesis senyawa epotilon ?
BalasHapusbagaimana perkembangan sintesis epitilon pada saat ini?
BalasHapusPerkembangannya hingga saat ini yaitu masih berkaitan dgn pengaplikasian dari epotilon itu sendiri, sebagai anti tumor.
Hapusapa yang menarik dari sintesis epotilon ?
BalasHapusEpotilon adalah suatu makrosiklik lakton kelas baru yang menarik oleh karena daya aktivitasnya sebagai zat anti kanker. Senyawa makrolida ini diisolasi pertama kali oleh kelompok Höfle dari Myxobacterium Sorangium cellulosum strain 90 yang diambil dari Sungai Zambezi Afrika Selatan. Berbagai uji biokimia mengungkapkan bahwa epotilon lebih potensial dibandingkan taksol dengan efek samping yang lebih kecil.
Hapusapa kelebihan dari epotilon ini, sehingga harus dilakukan sintesis?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKelebihannya dapat dijadikan sebagai zat anti kanker.
Hapusmengapa diperlukan total sintesis bahan alam?
BalasHapusagar dapat mengetahui cara mendapatkan suatu senyawa dari bahan alam yang memiliki khasiat tertentu serta aplikasinya pada bidang kesehatan
Hapusbagaimana perbedaan antara senyawa bahan alam dengan bahan alam yang disintesis?
BalasHapusPerbedaannya dapat dilihat dari Yield yang dihasilkan. Hal ini bergantung pada reagen, katalis dan pelarut yang digunakan. Terimakasih
Hapus